3 Cara Agar Kegagalan Tidak Menjadi Kesia-siaan Belaka


Memang yang namanya hidup itu, akan berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan. Percaya tidak percaya ceritanya. Terkadang kita sudah punya perencanaan matang, namun tetap saja sesuatu itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kalau Tuhan belum menghendaki, pastinya akan ada jalan bahwa hal itu akan lepas dari kita. Misalnya kita ditakdirkan untuk sukses. Maka segalanya akan dimudahkan. Namun biasanya untuk sukses secara singkat itu, tidak akan bertahan lama. Tetapi ketika seseorang mencapai kesuksesan itu dengan penuh perjuangan, biasanya kesan khusus bagi orang tersebut. Anggap saja, perjuangan melewati tantangan itu merupakan tempaan diri untuk menuju pada hal yang lebih baik.

Seseorang biasanya akan menyadari potensi dan kemampuan dirinya ketika sedang menjalani ujian. Misalnya keputusasaan, kehilangan, gagal meraih sesuatu dan yang lainnya, biasanya akan membuat kita bermental lemah, padahal harusnya bisa mengasah rasa kreatif kita untuk menyelesaikan masalah. Hal yang tidak mengenakkan tadi seharusnya menjadikan kita menyadari bahwa hidup itu tidak selalu nyaman dan mudah untuk dijalani. Ada bagian hidup yang harus diperjuangkan untuk menghadapi tantangan tersebut.

Ketika perjuangan itu dapat yang dilalui, bahkan mungkin mengalami kegagalan yang berulang kali dijalani, justru biasanya akan menumbuhkan ketahanan mental tersendiri. Seperti masih sekolah, tentunya saat mau menghadapi ujian sekolah, kita akan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Dari mulai belajar setiap hari, meringkas pelajaran, hingga berdoa agar mendapatkan nilai bagus. Namun ketika hasil tidak sesuai yang diharapkan, setidaknya kita sudah mengusahakan dengan segenap tenaga.

Bila kita mengalami kegagalan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya :

  1. Terima dengan lapang dada

    Percaya saja, ada pepatah yang mengatakan apapun yang menjadi takdir kita, tidak akan melewatkan kita. Gagal pun juga bisa dianggap menjadi takdir kita. Pahami bahwa hal itu menjadi bagian dari hidup. Percaya akan selalu ada keluar dari semua permasalahan. Asal kita mau bekerja keras untuk mengupayakannya. Memang menyesakkan. Tapi kita akan baik-baik saja.

  2. Lakukan kegiatan lain

    Boleh menangis. Tidak apa-apa untuk melepaskan emosi kekecewaan. Menyesal pun boleh. Siapa yang tidak kecewa ketika rencana yang hendak dikerjakan, berantakan di tengah jalan? Menangis itu menandakan bahwa kita masih manusia. Itu hal yang wajar sekali. Tenangkan diri. Ada baiknya tidak terlalu banyak mengeluh. Lalu segera ambil tindakan yang perlu untuk membuat diri kita kembali pulih.

  3. Selalu ingat ada kebaikan sesudahnya

    Jangan buru-buru menyerah. Tahan sebentar lagi. Mungkin akan ada kritik dan cemoohan orang lain. Percaya saja bahwa pelajaran kehidupan itu biasanya memang mahal harganya. Kita biasanya akan dibenturkan oleh hal-hal yang kita sendiri lupa untuk memperkirakan nya. Hal itu terjadi supaya kita lebih berhati-hati lagi. Perhatikan sekeliling kita sehingga bisa mempersiapkan segala kemungkinan. Bisa pula kembali introspeksi apa yang telah dikerjakan dan memperbaikinya.

Berat memang untuk dijalani, tapi tak apa. Pengalaman gagal tersebut malah bisa membuat kita agar tidak mengulanginya di kemudian hari. Itu akan membuat kita belajar tentang risiko. Tidak melupakan kenangan pahit kegagalan. Misalnya pun kehilangan, tetap bersiap lebih baik, jika kelak mengalami hal tersebut lagi. Hari esok akan selalu menawarkan hal yang baru. Tetap semangat untuk lebih giat.

Selamat Hari Jumat

Buku referensi :

  • Teo Sutan, Gagal Bukan Berarti Sia-Sia, Memahami Hakikat Kegagalan dan Bagaimana Bangkit Lagi., Trans Idea Publishing, 2016

Gambar diambil dari Canva

Komentar