After the Funeral

Seperti diberitakan pada media kabar beberapa waktu lalu tentang melonjaknya pasien penyakit yang bikin repot semua orang ini, banyak sekali yang membuat banyak orang mengalami kehilangan orang-orang terdekatnya. Sejak kematian ayah si bapak bocah, alias si Kakek Dinda, berita itu sampai dengan sekarang ini, banyak sekali orang terdekat saya juga mengalami sakit dan bahkan ada juga yang sampai meninggal. Hingga kemarin ini, istri teman baik saya. Saya merasa sedih sekali. Sedangkan saya hanya tertegun ketika memandangi foto pernikahan mereka yang saya ambil gambarnya beberapa tahun lalu itu. Betapa saya tak bisa membayangkan wajah si bocah yang mungkin ketika ini belum tahu ketika mamahnya sudah tiada lagi. Saya saja benar-benar kehilangan, apalagi dia. Belum lagi ada teman saya yang bulan lalu telah kehilangan ayahnya, lalu kemarin sore ini sang ibu menyusul pula. Ya Allohurobbi.. Mereka terpilih menjadi orang-orang kuat. Nah kalau di keluarga kami, yang mengalami kejadian itu. Dan ini cuma sekadar cerita kita tentang kemarin dulu itu lho yaa., sewaktu pas si Kakek meninggal yang kami rasakan sebagai keluarga yang ditinggalkan.

1. Butuh Waktu
Memulihkan rasa kehilangan itu butuh proses untuk mengatasinya. lha ini ajah si nenek kadang masih keingetan, kepikiran masih nyiapin makan buat si kakek. Atau kadang nangis sendiri. Agak ribet juga untuk membuatnya feeling okey. Jadi ya begitu.. mungkin masih belum terbiasa.
 
2. Temani dan Diam sejenak
Kadang emang nggak cuma butuh kata untuk penghiburan. Sepertinya butuh dimengerti tentang sebagian kekosongan jiwa yang sudah pergi. Mungkin mendengarkan beberapa cerita masa lalu mereka, kayaknya kini bisa dianggap cerita lucu sekalipun mungkin dalam hati merasa sendiri dan sedih.

3. Ajak melakukan hal yang membuatnya gembira
Ini kan si bapak bocah baru merasa pulih dari radang saraf tulang belakang mungkin istilah lainnya ya kayak syaraf kejepit gitu. Terpaksalah, saya berusaha tidak jengkel ketika dia mancing seharian. Padahal yaa dongkol.. bocah kan ruwet bersama si mamah begini. Tapi daripada si bapak bocah tidak sembuh-sembuh.. Ya sudahlah.. hahahaha.. asal dia bahagia.. lihat saja kalau dia udah mendingan, si mamah juga bakalan me time..
Kalau si nenek, yaa ajak dia jalan-jalan.. hahaha.. kemarin diajakin mancing juga.. ikutan ketawa dan seneng-seneng juga...
 
Sepertinya memang rasanya kesibukan bisa membuatnya teralihkan. Tapi sibuknya yang bukan menguras energi sih. Kan kadang kalau lagi repot begitu, ya berasa kayak ngos-ngosan gitu. Tenaga seperti berasa jauh berkurang. Mungkin Pelan-pelan gitu.. Rasa untuk memulihkan diri itu tidak cepat seperti sebelum-sebelumnya. Setidaknya jaga perasaan saja tetap bahagia, tidak mikir yang hal-hal yang buruk, tetap beraktifitas gitu dan jaga pola makan. Biasanya efektif untuk membuat tubuh sehat kok. Yuk bisa yuk.. Ayo, masih tetep semangat yaa...


Komentar